Laporan praktikum kimia "UJI DAYA HANTAR LARUTAN" | #TugasSMA
BAB I PENDAHULUAN
Dasar teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jmlahnya lebih banyak daripda zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa yang bersifat elektrolit adalah senyawa ionik dan kovalen polar.
Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung zat elektrolit. Zat elektrolit adalah zat-zat yang jika dimasukkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Zat elektrolit ini terdiri atas asam, basa, garam atau senyawa ion. Menurut Arrhenius, “larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut (ion positif dan ion negatif) jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral”, ion-ion inilah yang bertugas mnghantarkan arus listrik. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gas dalam larutan.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menhantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi α = 1) menjadi ion-ion. Karena, dalam larutan tersebut mengandung banyak ion, maka daya hantar listriknya kuat. Contohnya: NaCl, HCl, NaOh, CaCl2, H2SO4
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi= 0<α<1) menjadi beberapa ion saja. Karena ionisasi tidak sempurna, dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya: Air biasa, NH4OH, NH3
Pada larutan nonelektrolit, molekul- molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang dapat menghantarkan arus listrik (derajat ionisasi α=0) contohnya: Larutan urea, glukosa, alkohol
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit dapat dilakukan pengujian dengan alat uji elektrolit, dengan kriteria sebagai berikut :
- Larutan elektrolit kuat, lampu menyala terang dan muncul banyakglembung gas pada elektrode.
- Larutan elektrolit lemah, lampu bisa redup atau bisa juga tidak menyala dan muncul sedikit gelombang gas pada elektrode.
- Larutan non elektrolit, lampu tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas pada elektrode.
Rumusan Masalah
Apakah semua larutan bersifat elektrolit?
Tujuan Percobaan
Menguji daya hantar listrik dan menentukan sifat larutan dari beberapa larutan.
Persiapan Praktikum
Alat & Bahan
- Gelas aqua kecil
- Bohlam kecil 5 W
- Baterai 1,5 V
- Elektrode + kabel
- Air minum
- Air sumur
- Alkohol 70%
- Larutan garam dapur (NaCl)
- Larutan gula
- Larutan asam cuka
- Minyak goreng
Prosedur kerja
- Menyiapkan larutan pada setiap gelas aqua
- Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektrode
- Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektrode ke dalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
- Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala, dan pada elektrode apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung
- Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektrode yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi
Hasil pengamatan
Setelah dilakukan pengujian daya hantar listrik pada setiap larutan yang ada, maka didapatkan hasil sebagai berikut.
BAB II PEMBAHASAN
PERTANYAAN:
- Apakah yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala?
- Kelompokkan larutan di atas berdasarkan daya hantarnya!
JAWABAN:
- Bohlam bisa menyala apabila pada larutan tersebut seluruh molekul dapat terionisasi sempurna dan bohlam tidak menyala apabila larutan tersebut tidak terjadi terionisasi.
- Berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
- Larutan (garam dapur NaCl), merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian daya hantar listrik didapatkan indikator lampu menyala dan terdapat banyak gelembung gas pada elektrode.
- Larutan (air minum, air sumur, asam cuka, minyak goreng), merupakan larutan elektrolit lemah karena pada saat pengujian daya hantar listrik didapatkan indikator lampu (redup, tidak menyala) dan terdapat sedikit gelembung gas pada elektrode.
- Larutan (alkohol 70%, gula), merupakan larutan non elektrolit karena pada saat pengujian daya hantar listrik didapatkan indikator lampu tidak menyala dan terdapat tidak ada gelembung gas pada elektrode.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan daya hantarnya, larutan terbagi atas 3, yaitu: elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
- Yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah larutan NaCl, ditandai dengan menyalanya bohlam dan terdapat banyak gelembung gas.
- Yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah asam cuka, air minum air sumur, dan minyak goreng, ditandai dengan redup/bisa juga tidak menyala bohlam dan terdapat sedikit gelembung gas pada elektrode.
- Yang termasuk larutan non elektrolit adalah larutan gula dan alkohol 70%, ditandai dengan tidak menyalanya bohlam dan tidak ada gelembung gas pada elektrode.
Saran
Dalam melakukan pengujian ini, sebaiknya dilakukan lebih dari 1 kali,tujuannya untuk lebih memastikan kepastian hasilnya dan yang paling utama dalam pelaksanaan pengujian ini secara berkelompok adalah menjaga kekompakan tim, hindari sifat egoisme, bersenda gurau ketika praktikum, dan saling bekerja sama karena kerjasama yang baik akan membuahkan hasil yang baik.
Dokumentasi
Semoga bermanfaat, ya 💗
Ps: jika terdapat kritik dan saran mengenai postingan ini, silakan tulis di kolom komentar, Terima kasih🙏


Komentar
Posting Komentar